Senin, 26 Oktober 2015

ANAK 6TAHUN JADI KORBAN BULLYING

ANAK KORBAN BULLYING TEMAN SEKOLAHNYA SENDIRI
                         Foto Profil Yessi Caroline
Beberapa minggu yang lalu saya dikejutkan dengan berita yang sangat mengagetkan dan sungguh menyedihkan. Kisah ini saya baca langsung dari medsos yang dimiliki oleh ibu korban. Boleh dibaca lebih lengkapnya di FB sang ibu “YESSI CAROLINE”.  Percaya atau tidak kalo anak umur 6 tahun sudah mempraktekkan tindakan bullying terhadap teman seumurannya??

Ya...percaya tidak percaya tapi semua itu benar-benar kejadian. Seorang anak berumur 6 tahun sudah mendapatkan perlakuan yang memberikan dampak negatif bagi dirinya. 
Kejadian awalnya yang membuat kisah ini bisa terungkap adalah anaknya bernama ANDRA tidak mau berangkat sekolah dengan alasan takut dipukuli oleh temannya yang bernama MAPRIK. Sehingga sang ibu mendatangi sekolahan anaknya yang terletak didaerah Gading Serpong untuk mempertanyakan tanggung jawab sekolah atas kejadian yang menimpa anaknya. 

Teman-teman sekolah Andra ketika ditanyai oleh ibunya andra banyak yang menceritakan kejadiannya bahwa benar Andra sering dipukuli oleh Maprik. Tetapi anehnya saat ibunya menanyakan kepada pihak sekolah justru semua seolah-olah diputarbalikan fakta. Pihak sekolah justru bilang bahwa Andra adalah seorang anak yang nakal dan tidak bisa diam, sungguh aneh. 

Sekolahnya bisa dibilang merupakan sekolah yang cukup elite dan diseluruh ruangan memiliki CCTV. Tetapi pihak sekolah hanya bilang bahwa tidak ada kejadian itu didalam CCTV dan tidak menunjukan CCTV tersebut sedikitpun.

Seorang anak berumur 6 tahun yang seharusnya merupakan masa-masa keceriaan dia , yang selalu membawa kebahagiaan untuk orangtuanya dengan kelucuan-kelucuannya tetapi semuanya menjadi berubah karena kejadian ini. 

Andra mengalami infeksi pada kelaminnya karena dipukuli oleh Maprik dan mengalami gangguan psikis yang sangat luar biasa. Yang selalu menjerit-jerit gelisah disaat ingin tidur maupun bangun, andra yang sekarang menurut sosmed ibunya adalah andra yang pendiam dan sering melamun. Sampai-sampai ada 1 bacaan dari FB ibunya yang sangat menyentuh hati yaitu 
Nak saat mami mengandungmu mami memperjuangkanmu yang harus dilahirkan dalam usia kandungan 6 bln. Susah payah mami berjuang menghadapi pre eklampsia dan diabetes, ruang icu pun sdh mami tdk perdulikan. Mami perjuangkan kehidupanmu dengan mempertaruhkan nyawa mami sampai akhirnya kamu terlahir prematur dengan selamat. Dan saat usiamu 4 thn sesaat setelah keluar dari ruang operasi kami melihat detik2 ketiadaanmu nak... Yahhh monitor pacu jantungmu menunjukan detak jantungmu terhenti 15menit. Kami hanya bisa menangis nak memohon pada Ilahi untuk menghidupkanmu kembali nak, dan Tuhan mendengar doa kami tiba2 kamu menangis dan memanggil mami. Nak sekarang kami tau bebanmu begitu berat ketahuilah nak aku yang mengandungmu aku yang memberikanmu kehangatan dalam rahimku, jika kamu terluka mami seribu kali lebih terluka darimu. Jika kamu menangis mami seribu kali meneteskan air mata darah mami untukmu. Nak... Kami pernah hampir kehilanganmu... Tak khan kami biarkan itu terjadi lagi nak, walaupun saat ini kami sudah "kehilangan kehadiranmu" mami akan berjuang untukmu bukan untuk uang bukan untuk apapun tapi untuk keadilan yang berhak kamu dapatkan... Agar kelak dewasa kamu mengerti nak perjuangkanlah keadilan di negeri ini nak sampai tetes darah terakhir kita walaupun negeri ini tidak perduli terhadap orang kecil seperti kita nak, tapi Tuhan yang akan melihat setiap perjuangan hidup kita.” Kata yessi caroline difbnya.

Sungguh sangat menyentuh hati semua yang membacanya.. perjuangan untuk melahirkan anaknya kedunia dengan bahkan rela mengorbankan hidupnya hanya untuk melahirkan anak satu-satunya tetapi setelah anaknya besar justru harus diberikan cobaan yang sangat berat dan mengalami penderitaan yang dilakukan oleh teman sebayanya.

Dimana orangtua Maprik? Mengapa anaknya bisa melakukan hal sekejam itu? Dimana pengawasan dan bimbingan orangtuanya?? Maprik mungkin memang masih anak kecil yang tidak tahu apa” tetapi perbuatannya bukan selayaknya anak kecil. Perbuatannya sudah diluar batas.  Apakah perbuatan Maprik wajar untuk mendapat perlindungan hukum dengan alasan dibawah umur?

Kalau memang Maprik masih dilindungi dimana perlindungan dan keadilan untuk Andra? Andra juga anak yang butuh perlindungan hukum.
Sungguh sangat menyedihkan , anak berumur 6 tahun sudah mengenal BULLYING dan mempraktekannya.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar